Dirgahayu 55 tahun - Wujudkan Bangsa Yang Berkarakter dan Bermartabat Melalui Gerakan Pramuka.
Dirgahayu Gerakan Pramuka - Bertambah lagi usia Gerakan Pramuka, usia yang sudah tidak muda lagi bagi organisasi penyelenggara pendidikan kepanduan di Indonesia ini, organisasi yang lahir dari semangat untuk bersatu para pandu Indonesia 55 tahun yang lalu.
Sejarah panjang perjalanan Gerakan Pramuka telah terlampaui, Gerakan Pramuka telah melewati berbagai masa dan tantangan seiring berkembanganya peradaban bangsa Indoensia. Dengan semangat mengawal dan mengisi kemerdekaan, Gerakan Pramuka menjadi pelopor pembangunan karakter generasi muda melalui pendidikan diluar lingkungan sekolah.
Di hari pramuka ke 52 tahun ini, Gerakan Pramuka mengambil tema "Wujudkan Bangsa Yang Berkarakter dan Bermartabat Melalui Gerakan Pramuka" . Tema ini sangatlah tepat, terlebih jika kita lihat kembali kondisi karakter generasi muda bangsa Indonesia yang mengalami kemerosotan. Kita tidak menutup mata akan berbagai masalah-masalah moral bangsa khususnya moral generasi muda Indonesia yang tidak lagi menjunjung tinggi adab dan nilai-nilai luhur bangsa serta nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme.
Tema ini sejalan dengan tujuan Gerakan Pramuka yang tertuang didalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 2010, disebutkan bahwa Gerakan pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup.
Namun ada hal yang perlu kita perhatikan lagi di dalam penyelanggaraan Gerakan Pramuka dewasa ini. Beberapa tahun terakhir Gerakan Pramuka mengalami berbagai tantangan, terutama kepercayaan masyarakat khususnya generasi muda. Fakta menunjukan bahwa Gerakan Pramuka tidak lagi diminti oleh sebagian besar generasi muda. Di sekolah-sekolah sampai di perguruan tinngi, Gerakan Pramuka tidak lagi menjadi pilihan utama generasi muda untuk mengembangkan diri.
Kegiatan-kegiatan kepramukaan yang tidak mengikuti perkembangan zaman menjadi salah satu foktor utama Gerakan Pramuka tidak menarik lagi bagi generasi muda. Sehingga peran pelatih dan pembina serta stakeholder Gerakan Pramuka di setiap jajaran untuk memperbaharui pola-pola dan mekanisme serta sistem dalam penyelenggraan organisasi sangatlah dibutuhkan.
Oleh karenanya Gerakan Pramuka perlu mawas diri kembali, agar tujuan dan cita-cita mulia dapat tercapai. Bangsa yang berkarakter dan bermartabat pun dapat terwujud. Karena terasa menyedihkan sekali jika sebagian generasi muda sekarang lebih melilih kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat (trek-trek an, mabuk, tawuran) dibandingan dengan kegiatan kepramukaan.
Menghayati dan bersungguh-sungguh menjalankan revitalisasi yang di canangkan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, serta mematuhi Undang-Undang Republik Indonesia no 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, merupakan salah satu bentuk ikhtiar untuk menjadikan Gerakan Pramuka meraih masa-masa emas kembali.
Tantangan dan berbagai kendala bukanlah masalah yang harus dijadikan penghambat dalam menjalankan amanat untuk mendidik generasi muda. Dengan semangat Hari Pramuka ke 55, mari bersama-sama berjalan selangkah seirama dalam satu ikatan bakti, untuk kedewasaan Gerakan Pramuka.
Semoga Gerakan Pramuka selalu memberikan makna dalam mengawal dan mengisi kemerdekaan, Gerakan ini akan selalu terjaga dengan keikhlasan berbakti bina bangsa, satyaku kudarmakan darmaku kubaktikan.
Selamat Hari Pramuka . . .
_________________________________________
Tulisan ini ditulis oleh Binar Bintang Putra Ananta (Ketua DKD Jatim 2016-2020) 3 tahun yang lalu dalam blog pribadinya BINAR MEDIA. Dimuat kembali diblog ini dalam rangka Hari Pramuka ke 55 tahun. Dirgahayu Pramuka Indonesia, Jayalah Pramuka!
No comments